Selasa, 05 Januari 2021

ESAI MENGENAI BUDAYA LITERASI DIINDONESIA

 

Sebelum membahas mengenai Budaya Literasi Masyarakat, tahukah kalian pengertian dari Budaya, Literasi, dan Masyarakat itu apa ? Budaya menurut KBBI adalah pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju) dan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan sukar untuk diubah. Sedangkan literasi sendiri  menurut Harvey J. Graff “2006”, Literasi ialah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk menulis dan membaca. Dan terakhir yaitu masyarakat. Masyarakat dalam bahasa Inggris disebut “society” asal kata “sociuc” yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab yaitu “syirk” yang berarti bergaul atau dalam bahasa ilmiahnya interaksi. Dan menurut Koentjaraningrat mendefinisikan Masyarakat adalah kesatuan hidup makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu. Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa Budaya Literasi Masyarakat adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.

DATA STATISTIK

Menurut data statistic UNESCO bahwa masyarakat Indonesia berada diposisi kedua terbawah didunia artinya minat baca masyarakat Indoneia sangatlah rendah dan dapat di presentasekan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001% yang artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang membaca. Menurut riset yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 Indonesia berada diperingkat ke-60 dari 61 negara mengenai minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal Indonesia memiliki infrastruktur yang memadai dan berkualitas untuk mendukung kegiatan literasi masyarakat di Indonesia. Dan Indonesia sendiri memiliki infrastruktur untuk meningkatkan minat literasi masyarakatnya yang levelnya lebih tinggi dari negara-negara di Eropa.  Kesimpulan dari data statistik diatas sudah jelas bahwa minat baca masyarakat Indonesia jauh dari kategori sadar akan literasi yang artinya minat baca masyaralat Indonesia sangatlah rendah.

 

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa minat literasi masyarakat Indonesia sangatlah rendah, disini penulis berupaya untuk memberikan sedikit kesadaran dan cara kepada pembaca agar Indonesia menjadi lebih baik dalam presentase literasi didunia. Sebelum penulis memberikan cara atau meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi kita harus paham akan dimensi-dimensi literasi, Adapun dimensi-dimensi tersebut antara lain:

Ø Dimensi geografis meliputi daerah lokal, nasional, regional, dan internasional. Literasi ini bergantung pada tingkat pendidikan dan jejaring sosial.

Ø Dimensi bidang meliputi pendidikan, komunikasi, administrasi, hiburan, militer, dan lain sebagainya. Literasi ini mencirikan tingkat kualitas bangsa dibidang pendidikan, komunikasi, militer, dan lain sebagainya.

Ø Dimensi keterampilan meliputi membaca, menulis, menghitung, dan berbicara. Literasi ini bersifat individu, dilihat dari tampaknya kegiatan membaca, menulis, menghitung, dan berbicara. Dalam tradisi orang barat, ada tiga keterampilan 3R yang lazim diutamakan seperti reading, writing, dan arithmetic.

Ø  Dimensi fungsi, literasi untuk memecahkan persoalan, mendapatkan pekerjaan, mencapai tujuan, mengembangkan pengetahuan, dan mengembangkan potensi diri.

Ø Dimensi media, (teks, cetak, visual, digital) sesuai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, begitu juga teknologi dalam media literasi.

Ø Dimensi jumlah, kemampuan ini tumbuh karena proses pendidikan yang berkualitas tinggi. Literasi seperti halnya kemampuan berkomunikasi bersifat relative.

Ø Dimensi bahasa, (etnis, lokal, internasional) literasi singular dan plural, hal ini yang menjadikan monolingual, bilingual, dan multingual. Ketika seseorang menulis dan berliterasi dengan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris, maka ia disebut seseorang yang multingual.

Dari dimensi-dimensi diatas kita bisa mengabil langkah dengan menggunakan dimensi media karena dengan dimensi media masyarakat Indonesia akan lebih responsive terbukti dari hasil data statistik 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget dan menduduki posisi urutan kelima terbanyak didunia dengan kategori kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Terbukti jelas bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari gadget nya dan bisa menatap layer gadget kurang lebih 9 jam sehari.

Dengan menganalisis karakteristik masyarakat Indonesia yang tidak bisa terlepas dari gadget kita bisa melakukan cara dengan melalu dimensi Media, karena dengan dimensi Indonesia masyarakat menjadi lebih responsive ketimbang dengan cara dimensi lain karena masyarakat Indonesia memiliki karakteristik yang sukar untuk menerima pendapat, budaya luar. Selain itu pemerintah harus mendukung kegiatan akan peningkatan kesadaran atau minat literasi masyarakat Indonesia salah satunya adalah kominfo harus tegas untuk membuat pelabelan situs/artikel sebagai hoax dengan kriteria dan prosedur yang jelas. Selain itu kita juga harus melakukan kontra narasi yang kredibel terhadap hoax/opini yang menyesatkan. Selain itu perlunya ditingkatkan keamanan didunia maya, dan peraturan kebijakan untuk menggunakan dunia maya dengan sebijak mungkin.

 

 


 

Sumber Referensi :

https://kbbi.web.id/budaya

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: RinekaCipta

Graff, Harvey J. 2006 Literacy. Microsoft® Encarta® [DVD]. Redmond, WA: MicrosoftCorporation 2005

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/27/tingkat-literasi-indonesia-masih-rendah

https://radarjember.jawapos.com/opini/26/11/2019/membangun-literasi-untuk-kesejahteraan-masyarakat/




#literasi #budayaliterasi #makalahliterasi #esailiterasisingkat #esailiterasi #tugasesai

0 komentar:

Posting Komentar

 

AULIA BLOG !! Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang