Sabtu, 21 Oktober 2017

KONFIGURASI EIGRP

1. Pengertian EIGRP
EIGRP adalah protokol routing yang termasuk proprietari Cisco, yang berarti hanya bisa dijalankan pada router Cisco, EIGRP bisa jadi merupakan protokol routing terbaik didunia jika bukan merupakan proprietari Cisco.
Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan. 
2. Berikut Perintah Konfigurasi EIGRP 

Pertama, kita buat topologi seperti dibawah ini 

Kedua, ikuti konfigurasi dibawah ini

Router5(config)#int lo0
Router5(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.255


Router6(config)#int lo0
Router6config-if)#ip add 2.2.2.2 255.255.255.255


Router7(config)#int lo0
Router7(config-if)#ip add 3.3.3.3 255.255.255.255


Konfigurasi EIGRP pada router. AS Number dalam semua router EIGRP harus
sama.
Router5(config)#router eigrp ?
<1-65535> Autonomous system number

Router5(config)#router eigrp 10
Router5(config-router)#network 12.12.12.0 ?
A.B.C.D EIGRP wild card bits
<cr>
Router5(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255
Router5(config-router)#network 1.1.1.1 0.0.0.0
Router5(config-router)#no auto-summary
Router5(config-router)#ex


Router6(config)#router eigrp 10
Router6(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255
Router6(config-router)#network 23.23.23.0 0.0.0.255
Router6(config-router)#network 2.2.2.2 0.0.0.0
Router6(config-router)#no auto-summary


Router7(config)#router eigrp 10
Router7(config-router)#network 23.23.23.0 0.0.0.255
Router7(config-router)#network 3.3.3.3 0.0.0.0
Router7(config-router)#no auto-summary


No-auto summary bertujuan untuk menyertakan subnetmask dalam routing
EIGRP. Sekarang lakukan tes ping dan traceroute ke router jogja.


Router5#ping 2.2.2.2
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 2.2.2.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 1/3/12 ms

Router5#ping 3.3.3.3
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 3.3.3.3, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 1/3/11 ms

Router5#traceroute 3.3.3.3
Type escape sequence to abort.
Tracing the route to 3.3.3.3
1 12.12.12.2 0 msec 2 msec 2 msec
2 23.23.23.3 1 msec 0 msec 1 msec

Router5#Pengecekan tabel routing.Router5#sh ip route
Gateway of last resort is not set
1.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
D 1.0.0.0/8 [90/2809856] via 12.12.12.2, 00:07:37, Serial0/0/0
C 1.1.1.1/32 is directly connected, Loopback0
2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets

D 2.2.2.2 [90/2297856] via 12.12.12.2, 00:07:37, Serial0/0/0
3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 3.3.3.3 [90/2300416] via 12.12.12.2, 00:02:48, Serial0/0/0
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 12.12.12.0 is directly connected, Serial0/0/0
23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D 23.23.23.0 [90/2172416] via 12.12.12.2, 00:02:49, Serial0/0/0
Router5#


Router6#sh ip route
Gateway of last resort is not set
1.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
D 1.0.0.0/8 is a summary, 00:08:13, Null0
D 1.1.1.1/32 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:08:07, Serial0/0/0
2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C 2.2.2.2 is directly connected, Loopback0
3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 3.3.3.3 [90/156160] via 23.23.23.3, 00:03:19, FastEthernet0/0
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 12.12.12.0 is directly connected, Serial0/0/0
23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 23.23.23.0 is directly connected, FastEthernet0/0
Router6#


Router7#sh ip route
Gateway of last resort is not set
1.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
D 1.0.0.0/8 [90/2300416] via 23.23.23.2, 00:03:39, FastEthernet0/0
D 1.1.1.1/32 [90/2300416] via 23.23.23.2, 00:03:39, FastEthernet0/0
2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 2.2.2.2 [90/156160] via 23.23.23.2, 00:03:39, FastEthernet0/0
3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C 3.3.3.3 is directly connected, Loopback0
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D 12.12.12.0 [90/2172416] via 23.23.23.2, 00:03:39, FastEthernet0/0
23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 23.23.23.0 is directly connected, FastEthernet0/0
Router7#


Tanda D menunjukkan bahwa route dihasilkan melalui protocol EIGRP. AD pada
EIGRP adalah 90 ditandai dengan warna kuning dan metic ditandai dengan warna
biru. Perhitungan metric menggunakan rumus tersendiri.


Sumber Referensi : https://pekoktenan.wordpress.com

Konfigurasi FTP Server di Win Server 2008

Dasar Teori :
File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP. Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP Server dan FTP Client. FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client.
FTP client adalah computer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file. Setelah terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-download, meng-upload, merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang diberikan oleh FTP server.
Tujuan dari FTP server adalah sebagai berikut :
• Untuk tujuan sharing data
• Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer
• Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user
• Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien
Alat & Bahan :
  • 2 Buah PC/Laptop
  • OS Win Server 2008
Langkah Kerja :
1.Klik menu Start dan pilih Server Manager
FTP1
2.Dibagian Web Server pili Add Role Services
FTP2
3.Centang FTP Publishing Service
FTP3
4.Klik Install
FTP4
5.Tunggu sampai Instalasi selesai
ftp5
6.Jika sudah buka layanan IIS
FTP6
7.Klik here to launch
FTP7
8.Dibagian FTP Sites klik kanan pilih Properties
FTP8
9.Dibagian ini anda dapat memiih apakah anda ingin membatas pengunjung atau tidak.Disini saya memilih tidak membatasi pengunjung.
FTP9
10.Tentukan akun mana yg ingin digunakan untuk login FTP. Anda juga dapat mencarinya dengan mengklik Browse.


11.Disini anda juga dapat menampilkan pesan dan juga melimit waktu pengguna jika tidak ada kegiatan maka akun akan logout otomatis
FTP11
12.Centang Read,Write,dan Log visits
FTP12
13.Jika sudah,sekarang nyalakan FTP servernya.
FTP13
14.Sekarang kita berikan permission pada akun digunakan untuk login ftp server.
FTP15
15.Allow semua permission


16.Sekarang kita coba untuk mengupload file. Buat file di Local disk C


18.Untuk masuk ke FTP server ketik perintah ftp (nama domain).Jika ingin mengupload file ketik put dan get untuk mendownload.

19.Jika berhasil maka file yg diupload tdi akan ada di folder inetput>ftproot 

Jumat, 20 Oktober 2017

STATIC ROUTING

Tujuan :
  • Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi static routing
Dasar Teori :

1. Pengertian static routing
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

2. Kekurangan dan kelebihan dari Routing Statis diantaranya sebagai berikut :


Dilihat dari Segi
Kelebihan
Kekurangan
Penggunaan Next Hop
Dapat mencegah terjadinya error dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router. Itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu IP Address router tujuan.
static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
Penggunaan exit interface
Proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
Kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror

3. Cara kerja static routing
a) Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
c) Admin Jaringan menggunakan
perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

4. Parameter yang ada pada routing
a) Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
b) Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
c) Pref. Source adalah alamat tujuan
paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
d) Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router


Tutorial Konfigurasi Routing Statis

Alat dan Bahan :
  • 1 buah laptop/PC
  • Cisco Packet Tracer
Langkah Kerja :
1.Buat topologi seperti dibawah ini.
ST1
2.Isikan ip pada router0,router1,dan router2
Router0(config)#int fa0/0
Router0(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.255.255.252
Router0(config-if)#no shutdown
Router0(config-if)#ex

Router1(config)#int fa0/0
Router1(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.252
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#ex
Router1(config)#int fa0/1
Router1(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.255.255.252
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#ex

Router2(config)#int fa0/0
Router2(config-if)#ip address 20.0.0.2 255.255.255.252
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#ex 

3.Sekarang kita buat jalur routing nya pada router0 dan router2.

Router0(config)#ip route 20.0.0.0 255.255.255.252 10.0.0.1
Router2(config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.252 20.0.0.1

4.Cek dengan tes ping dari 20.0.0.2 ke 10.0.0.2
ST2



Sumber Referensi : 
https://networkengineering13
https://santekno.blogspot.co.id/

Sabtu, 14 Oktober 2017

Mengkonfigurasi Web Server (IIS)



Dasar Teori :
Web server merupakan salah satu kebutuhan yang digunakan oleh user untuk website yang mempunyai kapasitas penyimpanan yang besar dan juga akses yang cepat untuk trafik yang besar dalam mencegah terjadinya down pada suatu website atau aplikasi.
Pengertian Server atau Web server
Server atau Web server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya kita kenal dengan nama web browser (Mozilla Firefox, GoogleChrome) dan untuk mengirimkan kembali yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.

Web server Apache mempunyai kelebihan dari beberapa pertimbangan di atas :
  1. Apache termasuk dalam kategori freeware.
  2. Apache mudah sekali proses instalasinya.
  3. Mampu beroperasi pada berbagai platform sistem operasi.
  4. Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat file konfigurasi.
  5. Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform web servernya
Untuk contoh lain dari Web Server.
  • Apache Tomcat
  • Microsoft windows Server 2008 Internet Information Services (IIS)
  • Lighttpd
  • Sun Java System Web Server
  • Xitami Web Server
  • Zeus Web Server
Alat & Bahan :
  • 2 buah PC/Laptop
  • OS Win Server 2008
Langkah Kerja :

1.Masuk ke Server Manager.Klik pada Roles dan pilih Add Roles


Web1

2.Pilih pada menu Web Server dan klik next.

Web2 

3.Klik next.

Web3

4.Pilih layanan apa saja yang ingin diinstall,lalu next.

Web4

5.Klik install.

Web5

6.Tunggu sampai instalasi selesai

Web6

7.Instalasi Selesai klik Close.

Web7

8.Selanjutnya klik Start>Administration tool>ISS Manager.

 Web8

9.Selanjutnya Pilih Default Web Sites

Web9

10.Klik kanan dan pilih explore.

Web10

11.Edit file html defaultnya dan atur sesuai keinginan kita.

Web11

12.Contoh sederhananya seperti ini.

Web12

13.Lalu cek menggunakan browser dengan mengetikkan domain server kalian.

Web13



Jumat, 13 Oktober 2017

InterVlan-Routing on Stick

Tujuan :
  •  Mengetahui cara mengetahui bagaimana suatu VLAN yang berbeda bisa terhubung
Dasar Teori :
Inter-VLAN routing adalah proses mem-forward traffic network dari satu VLAN ke VLAN lain menggunakan router. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet yang unik pada network. Konfigurasi subnet akan memfasilitasi proses routing pada lingkungan beberapa VLAN.Cara pertama adalah dengan menggunakan satu router melalui satu interface. Teknik ini disebut router on a stick. Kekurangan dari teknik ini adalah akan terjadi collision domain karena hanya menggunakan satu interface.


Ada 2 trunking protocol yang biasa digunakan:
– ISL = cisco proprietary, bekerja pada ethernet, token ring dan FDDI,menambahi tag sebesar 30byte pada frame dan semua traffic VLAN ditag.
– IEEE 802.11Q (dot1q) = open standard, hanya bekerja pada ethernet,menambahi tag sebesar 4byte pada frame.

Alat dan Bahan :
  • 1 buah PC/Laptop
  • Software Cisco Packet Tracer
Langkah Kerja :
1. Buat lah topologi seperti di bawah ini
 
2.Masuk pada router dan lakukan konfigurasi seperti dibawah ini
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#int fa0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config)#int fa0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip 20.20.20.1 255.255.255.0

3.Lalu kita beralih pada switch 1.Buat vlan dan ubah int fa0/1 dan fa0/4 menjadi trunk.

Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan 10 name 10
Switch(vlan)#vlan 20 name 20
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config)#int gig0/4
Switch(config-if)#switchport mode trunk

4.Lakukan hal yg sama pada switch 2 dan ubah fa0/4 ke mode trunk.

Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan 10 name 10
Switch(vlan)#vlan 20 name 20
Switch(config)#int fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#int fa0/4
Switch(config-if)#switchport mode trunk
5.Isikan IP pada pc sesuai topologinya

IN3

5.Lakukan test ping

IN2

Kesimpulan :

Pada konfigurasi interVLAN routing, interface pada router dapat dihubungkan dengan VLAN yang berbeda. setiap devive pada VLAN tersebut mengirimkan traffic melalui router untuk mencapai VLAN lain.

 

AULIA BLOG !! Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang